Marc Marquez dengan jujur mengakui bahwa suatu saat nanti pasti akan ada rekan setim yang mampu mengalahkannya di MotoGP. SPORTS ROMANIARO, akan membahas informasi menarik mengenai motogp hari ini, simak pembahasan ini.
Selama kariernya di kelas premier, pembalap Spanyol ini memang belum pernah terkalahkan oleh rekan setimnya ketika dalam kondisi fit. Namun, Marquez menyadari bahwa hal tersebut tidak akan berlangsung selamanya.
Marquez mengungkapkan bahwa kekalahan dari rekan setim adalah proses alami dalam dunia balap. Sejak debutnya di MotoGP 2013, ia selalu unggul atas semua rekan setimnya di Honda, mulai dari Dani Pedrosa hingga Joan Mir. Bahkan musim 2025 ini, selisih poinnya yang sangat jauh membuat kecil kemungkinan ia terkalahkan.
Pembalap Ducati ini justru melihat persaingan dengan rekan setim sebagai motivasi dan tekanan positif. Pengalamannya mencoba mengejar Pedrosa di masa lalu membentuknya menjadi pembalap yang lebih kuat. Ia yakin suatu hari akan ada talenta baru yang muncul dengan motor yang sama namun lebih cepat.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Dominasi Mutlak Marquez di Musim 2025
Musim 2025 menjadi salah satu yang terbaik dalam karier Marc Marquez. Dengan meraih 14 kemenangan beruntun, ia memimpin klasemen dengan keunggulan 175 poin dari adiknya, Alex Marquez. Dominasinya begitu absolut sehingga ia tampak tidak tersentuh oleh para pesaingnya.
Yang mengejutkan adalah selisih poin besar dengan rekan setimnya di Ducati, Francesco Bagnaia. Juara dunia dua kali ini justru tertinggal 227 poin dari Marquez dan bahkan berada di belakang Alex Marquez dengan selisih 52 poin. Bagnaia mengalami kesulitan dengan masalah pengereman dan masuk tikungan pada motor GP25.
Meski dominannya, Marquez tetap rendah hati. Ia mengakui bahwa Bagnaia sebenarnya sangat dekat dengannya dalam hal kecepatan di trek. Selisih poin yang besar tidak mencerminkan perbedaan kemampuan yang sebenarnya antara kedua pembalap andalan Ducati ini.
Baca Juga: Tiket Nonton MotoGP Mandalika 2025 Lagi Diskon, Merapat!
Persaingan dengan Bagnaia yang Tidak Seimbang
Persaingan antara Marquez dan Bagnaia musim ini berlangsung tidak seimbang. Sementara Marquez konsisten memenangi balapan, Bagnaia bahkan belum naik podium dalam tiga seri terakhir. Masalah teknis dengan motor GP25 menjadi kendala serius bagi pembalap Italia ini.
Marquez mengungkapkan simpatinya terhadap kondisi yang dialami Bagnaia. Ia memahami betapa frustrasinya ketika motor tidak sesuai dengan harapan. Pengalaman melawan Pedrosa di masa lalu memberinya pelajaran berharga tentang tekanan sebagai pembalap pabrikan.
Meski unggul jauh, Marquez tidak meremehkan kemampuan Bagnaia. Ia yakin begitu masalah teknis teratasi, Bagnaia akan kembali menjadi pesaing yang sangat berbahaya. Ducati dikenal sebagai tim yang cepat dalam mengembangkan solusi untuk masalah teknis.
Pelajaran dari Masa Lalu dan Pandangan ke Depan
Marquez banyak belajar dari pengalaman berduel dengan Pedrosa di Honda dulu. Ia mengakui sempat melakukan kesalahan karena terlalu fokus mengejar rekan setimnya. Kini, ia lebih bijak dalam mengelola tekanan dan persaingan dengan rekan satu tim.
Pembalap berusia 32 tahun ini memahami bahwa dominasinya tidak akan berlangsung selamanya. Ia sudah mempersiapkan mental untuk suatu hari nanti ketika ada rekan setim yang lebih muda dan lebih cepat muncul. Itulah siklus alami dalam olahraga kompetitif seperti MotoGP.
Dengan semangat sportivitas tinggi, Marquez justru menyambut baik kemungkinan adanya pembalap yang bisa mengalahkannya. Baginya, itu akan menjadi motivasi untuk terus berkembang dan tidak berpuas diri. Sampai saat itu tiba, ia akan terus memaksimalkan performanya. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita olahraga terbaru lainnya hanya dengan klik sportsromaniaro.com.