Barcelona Dan Manchester City Gigigt Jari Kingsley Coman Lebih Suka Balik Ke PSG

Bagikan

Barcelona Dan Manchester City Kingsley Coman lebih memilih untuk kembali ke Paris Saint-Germain (PSG) jika ia meninggalkan Bayern Munich.​

Barcelona Dan Manchester City Gigigt Jari Kingsley Coman Lebih Suka Balik Ke PSG

Preferensi Kembali ke PSG

​Kingsley Coman memiliki preferensi yang jelas untuk kembali ke Paris Saint-Germain (PSG) jika ia meninggalkan Bayern Munich.​ Ia menyatakan bahwa PSG adalah pilihan utama baginya dan merupakan klub favoritnya

PSG menunjukkan minat yang berkelanjutan terhadap Coman, dengan klub tersebut berupaya merekrutnya kembali. Bersamaan dengan minat dari Barcelona dan Manchester City, PSG berada di posisi yang baik untuk mempertimbangkan opsi tersebut di bursa transfer mendatang.

Pembicaraan antara PSG dan Coman sedang berlangsung, meskipun belum ada kemajuan signifikan dalam proses transfer ini. Bayern Munich dilaporkan terbuka untuk opsi peminjaman Coman dengan klausul opsi atau kewajiban untuk membeli, yang memberi PSG peluang lebih untuk merekrutnya.

Kembali ke PSG tidak hanya akan menjadi pulang bagi Coman yang merupakan mantan pemain akademi klub tersebut. Tetapi juga akan memberikan PSG tambahan kebangkitan di lini serang setelah kepergian Kylian Mbappé. Coman telah dikenal karena kecepatan dan keterampilannya, yang akan sangat berharga bagi tim.

Meskipun PSG memiliki ketertarikan yang kuat untuk mendapatkan Coman. Mereka mungkin menghadapi tantangan terkait dengan anggaran mereka setelah baru-baru ini menandatangani Désiré Doué. Hal ini dapat mempengaruhi prioritas transfer mereka dalam waktu dekat.

Baca Juga: Ragnar Oratmangoen Resmi Bergabung Di Klub FCV Dender

Persaingan Antara Klub

Persaingan Antara Klub

Persaingan antara klub sepak bola sering kali dipicu oleh faktor geografis, sejarah, atau prestasi yang saling bersaing. Derby lokal, yang mempertemukan tim satu kota, biasanya menjadi momen paling ditunggu oleh para pendukung dan menarik perhatian media.

Beberapa derby paling terkenal di Eropa termasuk El Clásico antara Real Madrid dan Barcelona, serta Derby della Madonnina antara AC Milan dan Inter Milan. Rivalitas ini tidak hanya berkaitan dengan performa di lapangan, tetapi juga mengandung elemen budaya dan politik yang dalam. Misalnya, pertandingan El Clásico sering diwarnai oleh ketegangan terkait identitas Catalonia dan Spanyol.

Di Liga Inggris, rivalitas antara Manchester United dan Liverpool, dikenal sebagai North-West Derby, adalah salah satu yang paling intens. Kedua tim ini merupakan raksasa sepak bola Inggris yang telah bertanding dalam berbagai kompetisi selama lebih dari satu abad, menciptakan perseteruan yang mendalam di kalangan pendukung.

Di Argentina, Super Clásico antara River Plate dan Boca Juniors adalah salah satu derby terpanas di dunia. Pertandingan ini dikenal dengan atmosfernya yang intens dan sering kali memicu kekerasan di kalangan suporter.

Selain itu, persaingan juga terdapat di liga-liga lain di seluruh dunia. Seperti Flamengo vs Fluminense di Brasil, yang dikenal dengan sebutan Fla-Flu, juga mengalami rivalitas panjang yang mengakibatkan kerusuhan di dalam dan luar stadion.

​Rasa rivalitas ini sering kali mengarah pada suasana pertandingan yang penuh ketegangan. Midak hanya di lapangan tetapi juga di kalangan suporter, yang dapat menyebabkan insiden kekerasan.​

Keterbatasan Barcelona & Man City

Barcelona saat ini menghadapi masalah keuangan yang signifikan, dengan utang mencapai lebih dari 200 juta euro kepada beberapa klub, termasuk Manchester City. Keterbatasan dana ini menjadi alasan utama mengapa Barcelona mengalami kesulitan dalam merekrut pemain penting dan melakukan transfer yang diinginkan.

Krisis finansial yang dialami Barcelona juga mengharuskan klub untuk mengurangi pengeluaran mereka secara keseluruhan, termasuk dalam menandatangani kontrak baru dengan pemain. Hal ini membuat strategi transfer mereka terhambat, memaksa klub untuk mencari opsi peminjaman dan pembayaran yang lebih fleksibel.

Sementara itu, Manchester City juga menghadapi tantangan dalam merekrut pemain baru. Meskipun mereka memiliki lebih banyak kekuatan finansial dibandingkan Barcelona, mereka tetap harus mengevaluasi strategi transfer yang berkelanjutan. Mengingat resesi saat ini dan dampaknya terhadap klub-klub besar.

Kedua klub, dengan keterbatasan finansial yang berbeda, harus bersaing untuk mendapatkan pemain dengan anggaran yang terbatas. Barcelona berusaha untuk menyalip Manchester City dalam perburuan pemain seperti Dani Olmo, tetapi masih harus beroperasi dalam batasan keuangan yang ketat. Simak dan ikuti terus pembahasan sepak bola terbaru secara lengkap hanya di shotsgoal. com.